|
 |
|
 |
INIADALAH KUMPULAN-KUMPULANIDOLA Q, JADI JANGAN IRI
SERGIO RAMOS
ADA lima pemain yang menjadi kunci keberhasilan Real Madrid menjuarai Divisi Primera musim lalu. Mereka adalah Ruud van Nistelrooy,
Raul Gonzalez, David Beckham, Iker Casillas dan terakhir Sergio Ramos.
Dari kelimanya Ramos paling layak dicermati. Umurnya baru 21 tahun. Tapi kehebatannya jauh lebih matang dari usianya. Situs
resmi FIFA menyebut, Ramos sudah pantas disejajarkan dengan bek-bek legendaris Madrid seperti Fernando Hierro dan Pirri.
Pada akhir 2007 namanya masuk dalam daftar The Best Winning Elevens versi La Gazzetta Dello Sport. Sebuah prestasi membanggakan
karena hanya Ramos dan gelandang Barcelona Andres Iniesta wakil dari Spanyol yang masuk daftar tersebut.Tentunya Ramos tidak
mendapatkannya dengan gratis. Aksi gemilangnya musim ini adalah tiket yang mengantarkannya menembus gelaran tersebut.
Aksinya musim ini memang luar biasa. Lebih gemilang dan lebih hebat dibanding musim lalu. Bukan hanya perkasa menjaga lingkar
pertahanan, Ramos juga efektif membantu penyerangan. Dengan rekor tiga gol dan dua assist-nya, Ramos menjadi pemain tersubur
di Madrid nomor lima. Hanya kalah dari Van Nistelrooy, Raul, Robinho, dan Wesley Sneijder.
Ini jelas prestasi luar biasa mengingat posisinya adalah defender. “Musim ini posisiku sedikit berubah dibanding musim
lalu (di era Fabio Capello, Ramos dimainkan sebagai bek tengah). Oleh pelatih Bernd Schuster aku dikembalikan ke posisi asliku
sebagai bek kanan,” kata Ramos.
Nah, posisi “baru tapi lama” inilah yang membuat Ramos bisa lebih produktif. “Sebagai bek kanan aku punya
kesempatan lebih banyak untuk maju ke depan dan menyerang. Berbeda dengan posisi bek tengah yang punya tanggung jawab lebih
besar menjaga area belakang,” terang pemain berambut gondrong ini.
Makin berkibarnya Ramos di musim ini membuat publik sepak bola Spanyol membanding-bandingkannya dengan bek kanan Sevilla,
Daniel Alves. Poling dan pertanyaan seputar siapa yang lebih hebat Alves atau Ramos bermunculan di forum-foum sepak bola dunia
maya.
Pendukung Ramos jauh lebih banyak. Alves dinilai lebih elegan dalam menyerang dan sangat stylish. Intinya, Alves sangat enak
untuk dilihat. Sayang, bek asal Brasil itu agak lemah untuk bertahan.
Berbeda dengan Ramos. Meski tak seelegan Alves dalam menyerang, Ramos sangat rapat dalam menjaga garis pertahanan. Bek yang
dibeli dari Sevilla pada 2005 dengan predikat pemain muda termahal Spanyol ini lebih seimbang dalam menyerang dan bertahan.
TAK TERGANTIKAN DI TIMNAS
Jika melihat penampilannya di lapangan, sulit untuk memercayainya umur Ramos baru 21 tahun. Ramos terhitung dingin dalam menjaga
area pertahanan dan punya kecerdasan tinggi dalam menentukan timing yang tepat untuk maju ke depan.
Berkat kecerdasaannya itulah maka Ramos sering mencetak gol-gol penting untuk Madrid. Musim lalu dia mencetak lima gol, sekarang
sudah melesakkan tiga gol dari 17 pertandingan. Umumnya dia mencetak gol dengan menggunakan kepala. Mirip sekali dengan gaya
legenda Madrid Fernando Hierro.
“Ramos adalah bek hebat yang baru berumur 21 tahun. Dengan talenta yang dimiliki dan kemudaan usianya, Ramos akan lebih
hebat dibanding Fernando Hierro dan Pirri,” sebut FIFA dalam situs resminya. Pemain spesial, demikian sebutan yang diberikan
untuk Ramos.
Seperti Hierro, selain menjadi pilar di Madrid, Ramos juga menjadi pemain kunci di La Furia Roja atau Timnas Spanyol. Dia
menggeser seniornya Michel Salgado sebagai bek kanan tak tergantikan La Furia Roja.
Awalnya, pelatih Spanyol Luis Aragones memanggilnya di Piala Dunia 2006 sebagai pengganti Salgado yang cedera. Apa boleh buat.
Makin hari penampilan Ramos makin memikat bahkan lebih bagus dibanding Salgado. Jika setahun silam status Ramos adalah pelapis
Salgado, yang terjadi kini sebaliknya.
Salah satu kelebihan Ramos yang mengagumkan adalah determinasi dan ketahanan fisiknya. Dia seperti tak pernah kehabisan napas
untuk melakukan overlapping di di sayap kanan dan selalu bisa kembali dengan cepat ke posisi asli ketika lawan melakukan serangan
balik. “Ramos punya kecepatan yang bagus,” puji Aragones.
Naluri mencetak golnya pun layak diacungi jempol. Dari tiga penampilan terakhirnya membela Spanyol di ajang kualifikasi Euro
2008, Ramos sukses mencetak dua gol – saat melawan Denmark (13/10/7) dan Swedia (17/11/7).
"Aku sangat suka bermain menyerang laiknya striker, meskipun aku juga menyukai posisiku sebagi pemain belakang,” aku
Ramos.
Makin mengilapnya Ramos membuat namanya laris manis di bursa transfer Januari ini. Madrid sampai khawatir dibuatnya. Sebab
tim-tim pengincar tidak bisa dipandang enteng, AC Milan dan Manchester United.
Karena itulah, Madrid segera berancang-ancang memasang pagar. Salah satunya dengan memasang klausul buy out yang mencapai
120 juta euro. Selain itu, Madrid juga berusaha memberikan perpanjangan kontrak baru kepada Ramos, meskipun pada Juli lalu
dia juga baru saja penandatangani perpanjangan kontrak dengan Madrid.
Bagaimanapun Ramos adalah pemain kunci dari sukses Madrid musim lalu dan musim ini. Usianya yang masih muda justru jadi keistimewaan
tersendiri dari Ramos. Bukan mustahil kelak dia akan bisa menyamai Hierro sebagai legenda Real Madrid.
PROFIL SERGIO RAMOS
Nama lengkap: Sergio Ramos Garcia
Lahir: Sevilla (Spanyol), 30 Maret 1986
Tinggi/Berat: 183 cm / 73 kg
Nomor kostum: 4 (Real Madrid)
Debut Primera: 1 Februari 2004, La Coruna 1-0 Sevilla
Debut Timnas: 30 Maret 2005, Serbia 0-0 Spanyol

|
 |
|
 |
|
 |
|
|
RAUL
Pemain berusia 30 tahun itu kini berada di posisi kedua terbanyak, sama
dengan torehan Carlos Alonso “Santilana” Gonzalez, penyerang dekade 1970-an.
Untuk menyamai rekor top skorer sepanjang masa Madrid di segala kompetisi,
Alfredo di Stefano, 307 gol, Raul harus mendulang 17 gol lagi.
Bila ingin melewatinya, ia butuh 18 gol lagi. Tapi bila ingin menyamai rekor
gol Di Stefano di ajang Liga Spanyol, 216 gol, Raul hanya membutuhkan tambahan 13 gol.
Memang untuk mencapai angka tersebut musim tidak mudah. Taroklah ia bisa
mencetak satu gol di sisa laga musim ini artinya baru 8 gol. Dengan kata lain torehan itu bisa dibuat Raul musim depan. Toh
prestasi sudah menuai pujian.
“Raul adalah simbol Madrid dan seorang pemain yang langka,”
puji Presiden klub, Ramon Calderon. “Saya bergairah atas prestasinya dan dia layak mendapatkan segala kehormatan atas
yang sudah dia lakukan.”
Simbol? Apa yang dikatakan Calderon memang tepat adanya. Raul memulai debutnya
bersama Los Merengues saat masih berusia 17 tahun.
Dia meraih gelar pichichi–pencetak gol terbanyak–Liga Spanyol
pada 1998/1999 dengan 25 gol dan mengulangnya musim 2000/2001 dengan 24 gol. Prestasi terburuknya terjadi pada 2005/2006,
cuma lima gol.
Bersama Madrid, Raul menghasilkan tiga kali gelar Liga Champions (1998,
2000 dan 2002) dan lima kali juara La Liga (1995, 1997, 2001, 2003 dan 2007).

guti
|
|
|
 |