NIKILO WEB SITE PUNYA' Q

CERPEN

HOM3
M3MORY
TRIKS"N"TIPS
AG3NDA
PROFIL
L4GU
CERPEN
FR33KICK
My Resume
New Page Title

CERPEN,PUISI,LAGU,DLL

PUISI:
 

Puisi hujan dan kamu

tik!tik!tik!
air hujan belum juga berhenti menjatuhi tubuhku dengan jarum-jarumnya
yang bening. basah. dingin.
dan bulir-bulirnya mengalir di seluruh sudut mukaku.
tiba-tiba aku jadi ingat kamu. yang tak pernah berhenti menghujaniku
dengan ciuman kecilmu. hangat. indah.

ciplak!ciplak!
sepasang kaki kecil berlari di depanku. tanpa disengaja air percikannya mengotori separuh gaunku.
gaun putihku.
sama putihnya dengan rasa rindu yang ada di hatiku saat ini.
aku jadi ingat kamu lagi. yang tak pernah puas memercikkan rindu-rindu
di dalam jiwaku. manis. megah.

hening.
kutelusuri hari-hari ini sendirian. menguak kerumunan tawa di depan mata. membelah kumpulan bahagia sekelompok anak-anak kecil yang berlarian
di tengah hujan. seakan tak ingat pesan ibunda yang melarang dirinya bermain
di bawah siraman air hujan. yang ada cuma tawa riang penuh kemenangan. ada luka di kaki dan tangan. tapi mereka tak acuh, tak pedulikan apa-apa.
ah, aku jadi ingat bekas lukamu di kaki dan tangan. yang bisa membawa cerita untuk dikenang. nanti. suatu saat nanti.

ada tempat berteduh di ujung sana.
setengah berlari aku mendekat.
duduk beralaskan plastik setengah kering. kuambil kertas dan pena
dari saku yang mulai terasa basah.
ah, lagi-lagi aku ingat kamu. dan ingin menulis tentang kamu.
semuanya tentang kamu.


..........karena memang cuma kamu yang ada dalam otakku.

PANTUN:

kerongkongan rasanya kerontang
ini die haus tandonyooo
ini hari koq makin siang
arrep adus disik yooo

hahaha, bye..mandi dulu

LAGU:

   

Baru ku sedari kita beranjak dewasa
Dan tak pernah kualami
Kasih cinta seperti ini
Seperti ini

Ku coba tuk fahami
Cinta apa di hati ini
Agar ku mencintaimu
Untuk selamanya, untuk selamanya

Berikan aku ciuman pertamamu
Agar ku yakin
Kau memanglah milikku
Kau mungkin bukanlah cinta pertamaku
Namun kau pasti namun kau pasti
Cinta terakhir ku oh

Pasti kutau kau memang yang terbaik untukku
Cintaku bukanlah cinta gelaran tuk kau mengerti
Kau mengerti

 

CEPEN:

Gila. Hanya kata itu yang terigang terus dan terus di kepalaku. Cewek secantik Bunga. Ya ampun….. Rupa bak Angelina Jolie, tapi… gak kuat dech kalau ingat waktu dia melambaikan tangan kanannya. Atau mungkin Bunga ga sadar kalau dia mengenakan kemeja yang lengannya rada pendek. Aku serasa tak percaya dengan semua itu. Ternyata…, ach..sudahlah pikiran itu harus kubuang jauh-jauh.

Malam ini aku akan berbaring. Lagi-lagi aku teringat saat Bunga melambaikan tangannya siang tadi. Hampir saja bakso yang ada dimulutku keluar karena aku mau muntah. Aku benar-benar ga nyangka. Apa benar itu ????? ach…atau mungkin aku yang salah lihat kali. Batinku mulai berkecamuk sendiri. Kali itu kombinasi dari kemejanya. Fashion terbaru kali ya. Batinku lagi. Karena impossible banget untuk gadis secantik Bunga. Atau ..yah besok. Besok aku harus menyelidiki kebenarannya.

Aku melangkahkan kakiku untuk mencari sang target yang tak lain adalah Bunga. Yang telah membuat aku tak tertidur hanya karena memikirkannya. Aku harus tahu hari ini. Aku harus mendapatkan jawabnya. Aku mempercepat langkahku menuju taman baca dimana Bunga dan teman-temannya biasa nongkrong. Yah aku melihatnya ada disana diantara teman-temannya. Gila. Kali ini Bunga mengenakan lengan panjang. Bagaimana mungkin aku boleh tahu jawabannya. Aduh lagi-lagi aku harus tersiksa tak dapat tidur karena memikirkannya. Lagi-lagi aku ga bisa tenang. Achh…aku harus mencari tahu. Tapi gimana ya caranya? Aku mulai berpikir untuk segera mencari tahu kebenarannya. Hehehe seperti H2C aja. Ya aku akan mendekati Mirna. Sahabat terdekatnya. Aku akan cari tahu dari dia. Aku mulai lega tapi tetap saja aku tak bisa tidur. Sejumlah pertanyaan selalu berkecamuk. Pantasan kemarin waktu ada pemungutan suara untuk pemilihan seksi humas. Bagi yang setuju ajungkan tangan. Dia tidak mengajungkan tangannya. Aku pikir dia abstain. Tetapi..oh aku telah menemukan satu fakta. Aku harus menyelesaikan ini secepatnya. Aku mulai bersemangat. Seolah mendapat titik terang.

Mirna. Panggilku dengan antusias. Mirna menghentikan langkahnya dan tersenyum padaku. Aku meminta waktunya. Mirna bersedia dan aku tak mau menbuang kesempatan emas ini. Langsung kuajak Mirna ke kantin dan aku becanda terlebih dahulu sebelum langsung ke pokok pembicaraan. Aku mulai berpikir bagaimana ya caranya agar aku bisa bertanya mengenai apa yang selama ini membuat aku tak tenang. Oh ya…aku mulai berbicara mengenai kesehatan. Bahwa wanita itu rentan terkena kanker payu udara karena terlalu sering mencukur habis bulu keteknya. Mengakibatkan pori-pori terbuka dan mempermudah kotoran masuk kepori-pori tersebut. Aku berusaha menjelaskan hingga akhirnya aku bertanya. Yah bertanya konyol tentang Bunga. Akhirnya Mirna mengerti maksudku. Mirna tertawa ngakak sambil memegang perutnya. Beberapa mata melihat kearah kami. Aku ngerti sekarang. Kata Mirna. Ternyata kamu ingin tahu mengenai Bunga. Tambahnya lagi tapi tetap masih menahan tawa. Iya memang benar dia memelihara bulu keteknya. Katanya dengan santai. Ya ampun keterlaluan…pacarku ternyata????!!!!. Aku segera beranjak menuju ruang kuliah Bunga dengan meninggalkan Mirna yang masih tertawa geli melihat perubahan di wajah ku.

Bunga tersenyum manis kepada ku. Ya ampun pacarku yang manis…aku sungguh-sungguh tak menyangka kalau ternyata kamu pemelihara bulu ketek. Ada apa sayang???. Tanyanya kepada ku. Aku memperhatikan pakaiannya. Yah kemeja berlengan pendek. Aku segera ingin membuktikan secara langsung. Aku mengajukan persyaratan padanya. Bunga kalau kamu benar-benar cinta padaku tolong ajungkan kedua tangan mu keatas. Pintaku. Hah..Bunga terkejut apa kaitannya cinta dengan mengajungkan tangan. Pikir Bunga. Aku tetap bersikeras betapa egonya aku. Aku melihat tak ada reaksi Bunga. Aku mencoba membalikkan tubuh ku. Ternyata dia benar-benar mencintaiku. Ia mengajungkan kedua tangannya. Ya..ampun aku melihat bulu-bulu keriting itu nyembul keluar dari lengan kemejanya yang pendek. Aku hampir tertawa tapi tak tega melihat muka Bunga yang memerah karena malu. Aku segera mendekat kepadanya dan memeluknya” Aku juga sayang ma kamu…tapi tolong bulu keteknya dicukur ya”. Kataku berbisik lembut ditelinganya sambil berlalu. Aku pergi sambil mengedipkan sebelah mataku kepadanya. Oh…akhirnya terungkap sudah. Aku sudah boleh tidur dengan tenang sekarang. Ternyata seorang Miss Kampus ku sekaligus pacarku memelihara bulu ketek. Tapi aku tetap sayang padamu meskipun dirimu sang pemelihara bulu ketek. (hehehhehe) S e l e s a i

 

A cat; Size=240 pixels wide