tik!tik!tik! air hujan belum juga berhenti
menjatuhi tubuhku dengan jarum-jarumnya yang bening. basah. dingin. dan bulir-bulirnya mengalir di seluruh sudut mukaku. tiba-tiba aku jadi ingat kamu. yang
tak pernah berhenti menghujaniku dengan ciuman kecilmu. hangat. indah.
ciplak!ciplak! sepasang kaki kecil berlari
di depanku. tanpa disengaja air percikannya mengotori separuh gaunku. gaun putihku. sama putihnya dengan rasa rindu
yang ada di hatiku saat ini. aku jadi ingat kamu lagi. yang tak pernah puas memercikkan rindu-rindu di dalam jiwaku.
manis. megah.
hening. kutelusuri hari-hari ini sendirian. menguak kerumunan tawa di depan mata. membelah kumpulan
bahagia sekelompok anak-anak kecil yang berlarian di tengah hujan. seakan tak ingat pesan ibunda yang melarang dirinya
bermain di bawah siraman air hujan. yang ada cuma tawa riang penuh kemenangan. ada luka di kaki dan tangan. tapi mereka
tak acuh, tak pedulikan apa-apa. ah, aku jadi ingat bekas lukamu di kaki dan tangan. yang bisa membawa cerita untuk dikenang.
nanti. suatu saat nanti.
ada tempat berteduh di ujung sana. setengah berlari aku mendekat. duduk beralaskan
plastik setengah kering. kuambil kertas dan pena dari saku yang mulai terasa basah. ah, lagi-lagi aku ingat kamu. dan
ingin menulis tentang kamu. semuanya tentang kamu.
..........karena memang cuma kamu yang ada dalam otakku.
PANTUN:
kerongkongan rasanya kerontang ini
die haus tandonyooo ini hari koq makin siang arrep adus disik yooo hahaha, bye..mandi dulu
Baru ku sedari kita beranjak dewasa Dan
tak pernah kualami Kasih cinta seperti ini Seperti ini
Ku coba tuk fahami Cinta apa di hati ini Agar
ku mencintaimu Untuk selamanya, untuk selamanya
Berikan aku ciuman pertamamu Agar ku yakin Kau
memanglah milikku Kau mungkin bukanlah cinta pertamaku Namun kau pasti namun kau pasti Cinta terakhir ku oh
Pasti kutau kau memang yang terbaik untukku Cintaku
bukanlah cinta gelaran tuk kau mengerti Kau mengerti
CEPEN:
Gila. Hanya kata itu yang terigang terus dan terus di kepalaku. Cewek secantik
Bunga. Ya ampun….. Rupa bak Angelina Jolie, tapi… gak kuat dech kalau ingat waktu dia melambaikan tangan kanannya.
Atau mungkin Bunga ga sadar kalau dia mengenakan kemeja yang lengannya rada pendek. Aku serasa tak percaya dengan semua itu.
Ternyata…, ach..sudahlah pikiran itu harus kubuang jauh-jauh.
Malam ini aku akan berbaring. Lagi-lagi aku teringat saat Bunga melambaikan
tangannya siang tadi. Hampir saja bakso yang ada dimulutku keluar karena aku mau muntah. Aku benar-benar ga nyangka. Apa benar
itu ????? ach…atau mungkin aku yang salah lihat kali. Batinku mulai berkecamuk sendiri. Kali itu kombinasi dari kemejanya.
Fashion terbaru kali ya. Batinku lagi. Karena impossible banget untuk gadis secantik Bunga. Atau ..yah besok. Besok aku harus
menyelidiki kebenarannya.
Aku melangkahkan kakiku untuk mencari sang target yang tak lain adalah
Bunga. Yang telah membuat aku tak tertidur hanya karena memikirkannya. Aku harus tahu hari ini. Aku harus mendapatkan jawabnya.
Aku mempercepat langkahku menuju taman baca dimana Bunga dan teman-temannya biasa nongkrong. Yah aku melihatnya ada disana
diantara teman-temannya. Gila. Kali ini Bunga mengenakan lengan panjang. Bagaimana mungkin aku boleh tahu jawabannya. Aduh
lagi-lagi aku harus tersiksa tak dapat tidur karena memikirkannya. Lagi-lagi aku ga bisa tenang. Achh…aku harus mencari
tahu. Tapi gimana ya caranya? Aku mulai berpikir untuk segera mencari tahu kebenarannya. Hehehe seperti H2C aja. Ya aku akan
mendekati Mirna. Sahabat terdekatnya. Aku akan cari tahu dari dia. Aku mulai lega tapi tetap saja aku tak bisa tidur. Sejumlah
pertanyaan selalu berkecamuk. Pantasan kemarin waktu ada pemungutan suara untuk pemilihan seksi humas. Bagi yang setuju ajungkan
tangan. Dia tidak mengajungkan tangannya. Aku pikir dia abstain. Tetapi..oh aku telah menemukan satu fakta. Aku harus menyelesaikan
ini secepatnya. Aku mulai bersemangat. Seolah mendapat titik terang.
Mirna. Panggilku dengan antusias. Mirna menghentikan langkahnya dan tersenyum
padaku. Aku meminta waktunya. Mirna bersedia dan aku tak mau menbuang kesempatan emas ini. Langsung kuajak Mirna ke kantin
dan aku becanda terlebih dahulu sebelum langsung ke pokok pembicaraan. Aku mulai berpikir bagaimana ya caranya agar aku bisa
bertanya mengenai apa yang selama ini membuat aku tak tenang. Oh ya…aku mulai berbicara mengenai kesehatan. Bahwa wanita
itu rentan terkena kanker payu udara karena terlalu sering mencukur habis bulu keteknya. Mengakibatkan pori-pori terbuka dan
mempermudah kotoran masuk kepori-pori tersebut. Aku berusaha menjelaskan hingga akhirnya aku bertanya. Yah bertanya konyol
tentang Bunga. Akhirnya Mirna mengerti maksudku. Mirna tertawa ngakak sambil memegang perutnya. Beberapa mata melihat kearah
kami. Aku ngerti sekarang. Kata Mirna. Ternyata kamu ingin tahu mengenai Bunga. Tambahnya lagi tapi tetap masih menahan tawa.
Iya memang benar dia memelihara bulu keteknya. Katanya dengan santai. Ya ampun keterlaluan…pacarku ternyata????!!!!.
Aku segera beranjak menuju ruang kuliah Bunga dengan meninggalkan Mirna yang masih tertawa geli melihat perubahan di wajah
ku.
Bunga tersenyum manis kepada ku. Ya ampun pacarku yang manis…aku
sungguh-sungguh tak menyangka kalau ternyata kamu pemelihara bulu ketek. Ada apa sayang???. Tanyanya kepada ku. Aku memperhatikan
pakaiannya. Yah kemeja berlengan pendek. Aku segera ingin membuktikan secara langsung. Aku mengajukan persyaratan padanya.
Bunga kalau kamu benar-benar cinta padaku tolong ajungkan kedua tangan mu keatas. Pintaku. Hah..Bunga terkejut apa kaitannya
cinta dengan mengajungkan tangan. Pikir Bunga. Aku tetap bersikeras betapa egonya aku. Aku melihat tak ada reaksi Bunga. Aku
mencoba membalikkan tubuh ku. Ternyata dia benar-benar mencintaiku. Ia mengajungkan kedua tangannya. Ya..ampun aku melihat
bulu-bulu keriting itu nyembul keluar dari lengan kemejanya yang pendek. Aku hampir tertawa tapi tak tega melihat muka Bunga
yang memerah karena malu. Aku segera mendekat kepadanya dan memeluknya” Aku juga sayang ma kamu…tapi tolong bulu
keteknya dicukur ya”. Kataku berbisik lembut ditelinganya sambil berlalu. Aku pergi sambil mengedipkan sebelah mataku
kepadanya. Oh…akhirnya terungkap sudah. Aku sudah boleh tidur dengan tenang sekarang. Ternyata seorang Miss Kampus ku
sekaligus pacarku memelihara bulu ketek. Tapi aku tetap sayang padamu meskipun dirimu sang pemelihara bulu ketek. (hehehhehe)
S e l e s a i